Rabu, 25 Mei 2011

11
BAB II
PENGEMBANGAN DIRI
Tujuan Instruksional :
1. Memahami arti pentingnya pengenalan diri.
2. Mengembangkan potensi diri hubungannya dengan motivasi berwirausaha.
A. Analisis Diri
1. Pengenalan Driri
Mengembangkan diri merupakan tugas bagi setiap individu, agar dirinya
menjadi pribadi yang lebih baik. Untuk dapat mengembangkan diri secara
optimal, individu perlu mengerti dirinya sendiri secara mendalam, baik
mengenai kekuatan yang ada pada dirinya maupun kelemahan – kelemahannya.
Pengenalan diri dapat dicapai melalui pengalaman dan interaksi dengan
orang lain. Mengetahui diri sendiri bukanlah pekerjaan mudah. Meskipun
demikian, adanya beberapa cara yang dapat ditempuh.
a. Memperhatikan diri sendiri agar lebih peka terhadap perasaan yang ada,
reaksi yang muncul dan memehami penyebab timbulnya perasaan dan reaksi
tersebut.
b. Menjelaskan perasaan, persepsi, reaksi, pengalaman – pengalaman, dengan
menggunakan kata – kata sehingga hal – hal tersebut menjadi lebih jelas dan
biasanya memberikan arti yang baru.
c. Untuk lebih mengenal dirinya sendiri adalah dengan membandingkan
dirinya sendiri dengan orang lain.
d. Untuk lebih mengenal dirinya sendiri adalah dengan meminta umpan balik
dari orang lain.
Ilustrasi untuk dapat menjelaskan umpan yang dapat meningkatkan
pemahaman tentang diri sendiri dikemukakan oleh Johari yang dikenal
dengan istilah Johari Window. Ilustrasi tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut :
Tabel Johari Window
AKU
“tahu” “tidak tahu”
“tahu”
ORANG LAIN
“tidak tahu”
Daerah bebas (A) adalah daerah dimana persepsi antara dirinya sendiri
dan orang lain sama. Artinya orang lain melihat seseorang seperti seseorang
tersebut melihat dirinya sendiri. Sebagai contoh : A merasa percaya diri dan
orang lain juga melihat A sebagai orang yang mempunyai kepercayaan diri.
Daerah gelap (B) adalah daerah dimana ada beberapa hal yang
diketahui oleh orang lain, tetapi individu yang bersangkutan tidak
mengetahuinya, sebagai contoh : B mempunyai cara berbicara yang ditangkap
oleh orang lain sebagai sikap yang sombong, tetapi B tidak menyadari bahwa ia
sombong.
A (daerah bebas) B (daerah gelap)
C (daerah pribadi) D (daerah
ketidaksabaran
12
Daerah pribadi (C), adalah daerah dimana individu mengetahui sesuatu hal tentang dirinya sendiri tetapi disembunyikan sehingga orang lain tidak dapat melihat. Misalnya C sebetulnya merasa tidak aman dan cemas dilingkungan sosialnya, tetapi C selalu berusaha menutupinya dengan cara tampil sebagai orang yang percaya diri, ramah pada semua orang, murah senyum dan lain – lain. Di sini orang melihat C yang palsu. Daerah ketidaksadaran (D), adalah daerah dimana tidak diketahui baik oleh individu maupun orang lain. Untuk memperluas daerah bebas maka perlu mempersempit daerah pribadi dan daerah gelap. Untuk mempersempit daerah pribadi, individu harus berani membuka dirinya agar orang lain tahu tentang individu tersebut. Untuk mempersempit daerah gelap membutuhkan orang lain untuk memberikan umpan balik. Tujan dari umpan balik adalah untuk memberikan informasi yang konstruktif untuk menolong individu memahami bagaimana perilakunya mempengaruhi orang lain dan bagaimana penilaian orang lain terhadap perilakunya. Dalam memberikan umpan balik, diusahakan agar umpan balik itu tidak dirasakan sebagai suatu ancaman agar individu tidak bersifat defensif. Umpan balik yang menolong diharapkan difokuskan pada :
a. Perilakunya, bukan kepribadiannya
b. Diskripsinya, bukan penilaiannya
c. Situasi yang spesifik
d. Saat sekarang bukan yang telah lampau
e. Saling membagi rasa, persepsi dan perasaan, tidak memberi petunjuk.
2. Mengembangkan Kemempuan yang Positif
Setiap individu selalu menginginkan kehidupannya yang selalu meningkat. Untuk mengarahkan diri ada tiga komponen utama yang perlu diperhatikan :
a. Mencakup masalah tujuan, keinginan dan harapan
Kebanyakan orang sulit menentukan tujuan dalam hidupnya. Menentukan tujuan akan terasa lebih mudah apabila dikaitkan dengan keinginan dan harapan – harapannya, sehingga tujuan tersebut dapat dikelompokkan dalam kategori – kategori.
b. Ketrampilan – ketrampilan yang menunjang sesuai kebutuhan – kebutuhannya. Untuk meningkatkan diri individu perlu mengetahui ketrampilan – ketrampilan apa yang dipunyai yang dapat menunjang keberhasilan di masa datang.
c. Karakteristik pribadi (yang mencakup ciri sifat dan minat) dan keinginan pribadi yang ingin dipenuhi.
Satu hal dari individu yang sangat berperan dalam meningkatkan kemampuan diri adalah sikap. Sikap akan berpengaruh baik dalam mempertahankan tujuan yang akan dicapai ataupun cara – cara untuk mencapainya. Sikap yang positif akan membuat individu percaya dan merasa dirinya mampu melakukan hal – hal yang ingin dilakukan. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, individu tidak akan menyerah terhadap tantangan atau hambatan yang menghadang.
Untuk mengatasi atau menghindari sikap yang negatif tersebut, sebelum individu melangkah untuk mencapai tujuan, perlu dikaji terlebih dahulu tentang
13
kekuatan dan kelemahan yang ada pada dirinya. Kekuatan dan kelemahan ini mencakup di segala bidang. Diharapkan dengan mengetahui kekuatan yang ada pada dirinya, individu akan mampu mengembangkan kekuatan tersebut. Apabila individu sudah dapat mengidentifikasi kelemahan yang ada pada dirinya, maka individu akan berusaha mengatasi kelemahan tersebut.
3. Pengembangan Motivasi
Motivasi secara umum diartikan sebagai suatu dorongan yang timbul dari diri seorang untuk mencapai tujuan yang lebih ditentukan. Peranan motivasi ini sangat besar dalam mengarahkan seseorang dalam bertingkah laku. Proses timbulnya motivasi didukung adanya kebutuhan seseorang yang belum terpenuhi. Kebutuhan yang mempunyai kekuatan yang terbesar pada saat tertentu akan menjadi prioritas utama untuk dilaksanakan. Secara umum proses motivasi seseorang dapat digambarkan sebagai berikut : Menurut Maslow, kebutuhan manusia adalah berjenjang. Kebutuhan jenjang paling bawah atau dasar adalah kebutuhan fisiologis yang erat dengan kelangsungan hidup manusia seperti makan, minum, pakaian, dan lain – lain. Setelah kebutuhan fisik terpenuhi, maka individu akan memenuhi yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman. Rasa aman disini adalah bebas dari rasa takut dan ancaman dari lingkungan dan juga akan adanya ancaman tentang pekerjaannya. Apabila kebutuhan fisik dan rasa aman sudah terpenuhi maka kebutuhan sosial dan afiliasi akan menjadi prioritas. Jenjang kebutuhan Maslow ini dapat digambarkan sebagai berikut: Aktualisasi diri Penghargaan Sosial Rasa aman
Jenjang kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow tersebut tidak selalu mengikuti jenjang dari terendah ke yeng tertinggi. Selain faktor kebutuhan dari individu yang telah ada faktor lain mempengaruhi motivasi seseorang . Faktor – faktor tersebut adalah :
Fisiologis
a. Internal, yaitu yang berasal dari individu sendiri antara lain minat, bakat, tujuan individu dan lain – lain
b. Ekesternal, yaitu yang berasal dari luar individu, seperti lingkungan sosial, keluarga, tempat kerja, pimpinan dan lain – lain.
B. Motivasi Berprestasi
1. Pengertian Motivasi dan Motivasi Berprestasi
Menurut Crow A motivasi adalah suatu keadaan yang menyebabkan seseorang mampu melakukan dan mengarahkan sesuatu perbuatan atau aktivitas untuk mencapai tujuan tertentu.
a. Motif adalah dorongan dari dalam, inner need yang bersifat komplek ,laten dan potensial yang memberikan arahan dan perilaku manusia didlam mencapai tujuan baik berupa prestasi, afiliasi ataupun kekuasaan.
b. Motivasi adalah kondisi yang mengarahkan pada suatu proses yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan.
14
c. Motivasi berprestasi adalah motif yang mendorong individu dalam mencapai sukses dan tujuan untuk berhasil dalam kompetisi dengan beberapa ukuran keberhasilan, yaitu dengan membandingkan perstasi.
2. Ciri - ciri Individu yang Memiliki Berprestasi Tinggi
Antara lain:
- Selalu bekerja keras , tangguh , tidak mudah putus asa
- Berorientasi kemasa depan dan menyenangi tugas
- Menyukai balikan yang cepat dan efisien
- Bertanggung jawab dalam memecahkan masalah
- Efektif dan efisien dalam ussahanya mencapai tujuan
- Memilih tugas yang ada tantangan dan menurut kemampuannya
3. Konsep – konsep dan Teori – teori Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi adalah salah satu aspek dari motif social yang paling menarik untuk dikembangkan , sehingga banyak diteliti banyak ahli. Ada suatu ukuran keunggulan yang dilakukan sebagai pembanding , ada dua kemungkinan “berhasil atau gagal ” . Didalam memberikan penilaian terdapat tiga ukuran keunggulan :
a. Yang berhubungan dengan tugas
b. Berhubungan dengan diri sendiri
c. Berhubungan dengan orang lain
Motivasi berprestasi mempunyai beberapa disposisi penilaian :
a. motif berprestasi lebih kuat
b. berorientasi sukses
c. tingkat aspirasi yang berorientasi antara sukses
d. subyek yang di motivasi sukses sebagai factor yang mantap
4. Faktor – factor yang Mempengaruhi Berprestasi
Antara lain adalah : - Inteligensi - Kebutuhan dan Pendidikan
5. Konsep Kewirausahaan, Motivasi dan Motivasi Berprestasi
Pembinaan kewiraswastaan terletak pada :
a. Pembentukan sikap mental maju
b. Membersihkan diri dari sikap mental negatif
c. Membentuk sikap mental positif
Seorang wirausahaan haruslah memiliki :
a. Ketrampilan berpikir kreatif
b. Ketrampilan dalam mengambil keputusan
c. Ketrampilan dalam kepemimpinan
d. Ketrampilan manajerial
e. Ketrampilan dalam bergaul antar manusia
Mengembangkan individu , upayanya melalui :
a. Pendidikan belajar sendiri
b. Berlatih diri berwiraswasta
c. Membentuk mental yang selaku ingin maju
d. Percaya diri sendiri
e. Melalui kebiasaan bersedia rajin berupaya
Memiliki sikap mental antara lain :
a. Penuh ide
b. Penuh inisiatif
c. Penuh kreativitas
15
d. Memiliki self motivation tinggi
e. Dapat bekerja sama
f. Tahu apa maunya hidup ini
g. Tahu menghitung resiko
h. Mampu mencegah hambatan mental
i. Selalu meningkatkan ketrampilan dan salesmanship
6. Teori – teori, Motivasi dalam Kewirausahaan
Teori ini dikelompokkan menjadi tiga :
1. Teori – teori petunjuk ( prescriptive theories )
2. Teori – teori isi ( content theories )
3. Teori – teori proses ( process theories )
C. Kreatifitas
1. Pengertian Kreatifitas - Beberapa pengertian kreatifitas menurut beberapa ahli : a.Freedman (1982) Kreatifitas adalah kemampuan untuk memahami dunia, mengintepretasikan pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara baru dan asli. b.Woolfolk (1976) Kreatifitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu(hasil) yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah. c.Guilford (1984) kreatifitas adalah cara-cara berpikir yang divergen, berpikir yang produktif, berdaya cipta yang berpikir heuristic dan berpikir lateral. d.Rhodes yang dikutip Munandar(1987) Kreatifitas adalah kemampuan dalam 4p yaitu person, process, press, dan product.Jadi kreatifitas harus ditinjau dari segi pribadi(person) yang kreatif, proses yang kreatif, pendorong kretif dan hasil kreatif. e.Conny Setiawan Kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan suatu produk baru. f.Utami Munandar (dalam Alisyahbana 1983) Kreatifitas adalah kemampuan untuk menciptakan hal-hal baru yang memungkinkan untuk mengubah dan memperkaya dunianya dengn penemuan-penemuan dibidang iptek, seni maupun bidang lain. g.Selo Sumarjan(1983) Kreatifitas adalah kemampuan yang efektif dalam menciptakan sesuatu yang baru, yang berbeda dalam bentuk, susunan, gaya, tanpa atau dengan mengubah fungsi pokok dari sesuatu yang dibuat itu. h.Daldjoeni (1977) Kreatifitas tidak hanya kemampuanuntuk bersikap kritis pada diri sendiri, tetapi juga kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang beru dalam hal ini hubungan antara dirinya dengan lingkungan, baik dalam hal materiil, sosial maupun psikis. Dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa “kretifitas adalah kemapuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang beru dan Sali, yang sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang dihadapi”.
16
- Kriteria kreatifitas 1.Sensitivity problems, artinya kratifitas dilihat dari kepekaan terhadap masalah yang muncul. 2.Originality, artinya pemecahan masalah dengan cara baru, bukan meniru pemecahan masalah yang lain. 3.Ingenuity, artinya kecerdikan dalam pemecahn masalah. 4.Breadth, artinya ketepatan dalam pemecahan masalah dan berguna. 5.Recognity by peers, artinya ada pengakuan dari kelompoknya tentang penemuannya. ( Danny and Davies, 1982) Hal terpenting yang harus diperhatikan dalamn kreativitas adalah kemampuan berpikir menyebar (divergent thinking) dan berpikir menyatu (convergent thinking).
- Convergent thinking :adanya jawaban yang benar dan tepat.
- Divergent thinking : menghasilkan bermacam-macam alternative pemecahan yang luas, yang masing-masing merupakan kemungkinan yang masuk akal, tidak terikat oleh harapan, tidak menghendaki jawaban yang benar tetapi dipicu pemikiran asli, spontan dan bebas, seperti melamun dan asosiasi bebas. Asosiasi bebas yang digunakan dalam pemecahan masalah secara kelompok disebut Brainstorming.
2. Berpikir Kreatif dan Kreatifitas
Berpikir kreatif berhubungan erat dengan kreatifitas, karena merupakan hasil dari proses berpikir kreatif yang dilakukan oleh seseorang. Beberapa pengertian berpikir kreatif menurut para ahli : 1.Coleman dan Hammen ( Jalaludin Rakhmat, 1989) Adalah berpikir yang menghasilkan metode baru, konsep baru, pengertian baru, penemuan baru dan seni baru. Orang kreatif akan berusaha memperoleh sesuatu yang baru. 2. Rawlingson (1971) Berpikir kreatif dinamakan berpikir divergen atau lateral adalah menghubungkan ide atau hal-hal yang sebelumnya tidak berhubungan.Juga karenaterdapat banyak jawaban yang diajukan untuk memecahkan persoalan yang dimunculkan dan pikiran itu didorong untuk menyebarkan jauh dan meluas menmcari pemecahan masalah
3. Ciri-ciri Berpikir Kreatif
1.Denny dan Davis (1982) Orang yang berpikir kreatif mempunyai ciri : fleksibel;, tidak konvensional, eksentrik (aneh), bersemangat, bebas, berpusat pada diri sendiri, bekerja keras, berdedikasi dan intelegen. 2.Woolfolk dan Nicolich (1984) Ciri orang yang berpikir kreatif : adanya sikap kratifitas dalm arti luas, termasuk tujuannya, nilainya, serta sejumlah sifat kepribadian yang mendukung orang untuk berpikir bebas, fleksibel, dan imajinatif. 3.Mc.Kinnon (Yellon 1977) Ciri orang yang berpikir kreatif :
 Memandang dirinya berbeda dan lebih sering melukiskan diri mereka mempuinyai daya cipta, tak tergantung, bersifat individualistik
 Lebih terbuka dalam pengalaman dan perasaan.
 Secara relatif tidak tertarik pada detail kecil, tetapi lebih tertarik pada arti dan implikasi, memiliki fleksibel kognitif, ketrampilan verbal, berminat
17
untuk berkomunikasi dengan orang lain, bertindak tepat, mempunyai keingintahuan intelektual yang besar.
 Lebih tertarik secara mendalam menyerap pengalaman darip[ada mempertimbangkan.
 Lebih bersifat intuitif.
4.Mulyono Gandadipura (1983) Ciri orang yang berpikir kreatif :
 Bebas dalm berpikir dan bertindak.
 Tidak menyukai kegiatan yang menuntut konformitas (kesesuaian)
 Tidak mudah dipengaruhi pendapat umum bila yakin bahwa pendapatnya benar.
 Kecederungan kurang dokmatis dan lebih realistis.
 Mengakui dorongan-dorongan dirinya tidak berdasar akal.
 Mengakui hal-hal yang rumit dan baru.
 Menyukai humor dan memiliki good sense of humor.
 Menekankan pentingnya nilai-nilai teoritik dan estetis.
5.S.C. Utami Munandar Ciri orang yang berpikir kreatif :
 Memiliki dorongan ingin tahu yang besar
 Sering mengajukan pertanyaan yang baik
 Sering banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalh
 Bebas dalam menyatakan pendapat
 Menonjol dalam salah satu bidang seni
 Memiliki pendapat sendiri dan mampu mengutarakannya
 Tidak mudah terpengaruh orang lain
 Daya imaji9nasinya kuat
 Memiliki tingkat orisinalitas yang tinggi
 Dapat bekerja sendiri
 Senang mencoba hal-hal yang baru.
6.Guilford Ciri orang yang berpikir kreatif :
 Adanya kelancaran, kesigapan dan kemampuan menghasilkan banyak gagasan
 Adanya fleksibilitas, yaitu kemampuan untuk menggunakan berbagai pendekatan dalm mengatasi masalah
 Adanya keaslian. Yaitu kemampuan menghsilkan gagasan yang sli
 Adanya pengembangan, yaitu kemampuan untuk melakukan hal-hal secara detail dan terinci
 Adabya perumusan kambali, yaitu kamampuan untuk marumuskan pengertian denagn cara dan dri sudut pandang yang berbeda.
Jadi, ciri pokok berpikir kreatif adalah :
 Ciri kelancaran (fluency) yaitu menghasilkan banyak ide atau konsep yang relevan dengan masalah yang dipecahlkan dalam waktu yang singkat.
 Ciri fleksibilitas (flexibilitas), menunjukan bahwa individu dapat memunculkan hal-hal baru yang unik atau tidak biasa.
 Ciri keaslian ( originality), individu dapt menghasilkan ide-ide yang berbeda dan asli
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
18
Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari dala individu yang dapat mempengaruhi kretivitas, diantaranya :
 Sikap terbuka terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam individu.
 Lokus evaluasi yang internal, artinya kemampuan individu dalam meniali produk yang dihasilkan ditentukan oleh dirinya sendiri, meski ada kemungkinan kritik dari orang lain
 Kemapuan mengadakan eksplorasi terhadap unsur, bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.(Rogers, dikutip Munandar, 1988)
Arienti mengemukakan tantang sikap dan kondisi yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kretivitas, yaitu :
 Kesendirian, artinya dalam kesendirian itu memperoleh inspirasi untuk manciptakn sesuatu yang baru
 Memerlukan waktu untuk berpikir dan berasa, artinya untuk mengembangkan kreativitas memerlukan waktu yang khusus, tidak bercampur dengan kegiatan yang lain
 Merenungkan dan melamun dapat menimbulkan gagasan baru yang dapat mendukung kretivitas
 Berpikir bebas, memungkinkan individu menelusuri macam-macam arah, alternatif, yang dapat melahirkan ide baru
 Kemampaun melihat kesamaan dan analogi dalam pemecahan masalah dianggap para ahli sebagai dasar dari bermacam-macam teknik kreatif
 Kesediaan menunda pemberian kritik, pertimbangan atau penilain terhadap gagasan baru, agar tidak mematikan spontanitas dan keberanian berkrasi
 Konflik sabagai motivasi, dengan mengubah konflik manjadi daya pendorong untuk menciptakan karativitas
 Kesiagaan dan kedisiplinan untuk mencipatakan karya yang bersifat kretif selain daya imajinasi, bakat, tetapi juga disiplin dan kesiagaan dan kerja keras
Faktor eksternal yang mempengaruhi seseorang dalam mengembangkan diri, yaitu :
 Kebudayaan
1) Kebudayan dapat mengembangkan krativiats jika kebudayaan itu memberi kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki anggota masyarakat.
2) Struktur masyarakat yang bersifat feodal dan tradisiaonal menghambat perkembangan kreativitas individu anggoata masyarakat.
3) Adanya kebudayaan creativogenic, yaitu kebudayaan yang memupuk dan mengembangkan kreativitas dalam masyarakat, antara lain :
♦ Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada peralatan, bahan dan media
♦ Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat.
♦ Menekankan pada becoming dan tidak hanya being, artinya tidak menekankan pada kepentingan untuk masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang
♦ Memberi kebebasan terhadap semua warga negaratanpa diskriminasi, terutama jenis kelamin
19
♦ Adanya kebebasan setelah pengalamn tekanan dan tindakan keras, artinya setelah kemerdekaan diperoleh dan kebebasan dapat dinikmati
♦ Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda
♦ Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda
♦ Adanya interaksi antara individu yang berhasil
♦ Adnya insentif dan penghargaan bagi hasil karya kreatif
 Lingkungan
1) Dalam lingkungan keluarga orang tua adalah pemegang otoritas, sehingga peranannya sangat menentukan pembentukan krativitas anak
2) Lingkungan sekolah cukup besar pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir nak untuk menghasilkan produk kreativitas, yaitu berasal dari guru.
3) Lingkungan pekerjaan yang terdiri atas tugas-tugas yang harus dilakukan, kesempatan untuk berkembang, suasana kerja yang menyenangkan, sikap pimpinan yang kondusif mendorong pekerja dalam bekerja & berpikir kreatif
4) Kegiatan dalam masyarakat baik yang digerakan oleh perseorangan atau lembaga membantu timbulanya krativitas anggota masyarakat.
5. Tahapan dalam Berpikir kreatif
• Menurut Rawlinson (1971) dan Wallas (1978)
a) Tahap persiapan yaitu, tahap untuk memperoleh fakta tentang persoalan yang dipecahkan ( pengumpulan data atau informasi)
b) Tahap usaha yaitu, tahap dimana individu menerapkan cara berpikir divergen (menyebar)
c) Tahap inkubasi yaitu, tahap dimana individu seolah meninggalkan (melepaskan diri) dari persoalan dan memasukannya ke dalam bawah sadar (mengeraminya), sedang kesadarannya memikirkan hal lain
d) Tahap pengertian yaitu, tahap diperolehnya insisht atau bias adisebut “Aha Erlibnis”. Ciri khasnya ; adanya penerangan (iluminasi) yang memndadak yang menyadarkan orang akan ditemukannya jawaban.biasanya diikuti perasaan lega
e) Tahap evaluasi yaitu, tahap diman ide yang dihasilkan diperiksa dengan teliti serta kritis denganmemisahkan ide yang kurang berguna, tidak sesuai atau yang terlalu mahal biayanya bila dilakukan
• Menurut Wallas
a) Tahap persiapan
b) Tahap inkubasi
c) Tahap iluminasi
d) Tahap verifiaksi
Perbedaan pendapat ini terletak pada tahap usaha, pada wallas tahap usaha telah masuk dalam tahap persiapan. 6. Teknik untuk Berpikir Kreatif
• Menurut A.S. Munandar (1988)
a. Teknik pemanasan
Berpikir kratif tidak dapat langsung dilaksanakan, tetapi harus dimulai dari pemansan lebih dahulu. Kita perlu membebaskan diri dari peraturan dan hukum berpikir yang berlaku yaitu hanya satu jawaban yang benar, menuju pemikiran yang menghasilkan gagasan
20
b. Teknik pemikiran dan perasaan berakhir terbuka ( opened thoughts and feeling)
Teknik ini mendorong individu untuk berpikir kratif, divergen, yaitu pertanyaan yang menimbulkan berbagai jawaban yang merupakan ungkapan perasaan.
c. Teknik sumbang saran ( brainstorming)
Teknik ini dikembangkan oleh Osborn, yaitu teknik untuk mendapatkan banyak ide dari kelompok manusia dalam waktu singkat. Tugasnya memberikan jawaban sebanyak mungkin terhadap masalah yang dipecahkan dan harus memperhatikan :
1) Tidak boleh memberikan kritik terhadap gagasan yang diajukan anggota kelompok
2) Kebebasan dalam memberikan gagasan
3) Penekanan pada kualitas, artinya makin banyak gagasan makin baik.
4) Diperbolehkan mengadakan kombinasi serta peningkatan gagasan, artinya individu dapat mengembangkan dan meneruskan gagasan anggota lain sengga menjadi lebih baik
5) Tidak perlu mempersoalkan timbulnya gagasan yang tampaknya sama, karena
 Kemungkinan gagasan itu memang ada perbedaan
 Gagasan itu dapat menimbulkan gagsan lain
 Gagsan tersebut dapat dipisahkan
 Dapat menghambat pencetusan gagasan baru
d. Teknik penggunaan daftar kata-kata ( chek list )
Menggunakan daftar kata-kata untuk merangsang tumbuhnya gagasan baru bila timbulnya gagasan mengalami kemacetan. Dasar pemikiran teknik nin bahwa gagasan kreatif itu dapat merupakan kombinasi dari unsur-unsur yang sebelumnya tidak berhubungan
e. Teknik mencatat sifat (attribute testing)
Teknik ini dimulai dengan mencatat semua sifat, ciri, obyek atau masalah yang akan dipecahkan, misal ; obyek, ukuran. Bentuk, fungsi, dll. Kemudian ditinjau dan dipertimbangkan kemungkinan diadakan perubahan.
7. Hambatan – hambatan Dalam Berpikir Kreatif
Dalam berpikir kreatif, orang sering menghadapi hambatan atau kendala. Pada umumnya hambatan yang dihadapi adalah hambatan mental yang dapat berasal dari diri sendiri maupun dari lingkungannya. Hambatan yang berasal dari dalam diri yaitu :
a. Hambatan emosional ( Emotional Barriers ), yaitu ketidakmampuan berpikir kreatif akibat perasaan tertentu yang mengganggu, missal takut berbuat salah, takut diangap bodoh, takut ditertawakan orang lain, takut gagal, dll. Perasaan tersebut menyebabkan seseorang tidak mampu mengeluarkan ide kreatifnya dengan baik.
b. Hambatan persepsi ( perceptional Barries ), yaitu hambatan yang berhubungan dengan kemampuan intelektual, tetapi seseorang kurang mampu mempersepsikan masalah yang dihadapi dengan jelas dan benar.
c. Hambatan yang dipelajari ( Learned Barriers ), yaitu hambatan berpikir kreatif karena terpaku pada apa yang dipelajari.
Hambatan yang berasal dari luar diri antara lain :
21
a. Hambatan karena kebudayaan ( Cultural Barriers )
Kebudayaan yang dianut masyarakat , misalnya aturan yang berlaku,nilai – nilai, norma yang dianut sangat berpengaruh pada kemampuan berpikir warganya. Pendapat yang diterima masyarakat hanya yang bersifat logis dan beralasan.
b. Hambatan yang berasal dari lingkungan kerja
Kemampuan berpikir kreatif dapat dipengaruhi oleh lingkungan kerja individu yang bersangkutan, misal atasan dan teman – temannya. c. Disamping hambatan dari luar, juga bisa didapat dari keluarga. Bila orang tua urang mampu memberikan kesempatan kepada anak – anak untuk berpikir kreatif maka dorongan anak untuk berpikir kreatif akan hilang.
8. Cara – cara mengembangkan kemampuan berpikir kreatif
Pada dasarnya manusia dilahirkan punya pembawaan untuk dapat berpikir kreatif, tetapi dalam kenyataanya kemampuan itu tidak selamanya dapat terealisir. Banyak hambatan yang dialami selama perjalanan hidup baik pendidikan yang diterima maupun pengaruh lingkungan dekatnya. Pendidikan dalam keluarga umumnya ditangani oleh orang tua sangat menentukan perkembangan daya kreativita anak. Hubungan serta komunikasi yang baik akan membantu anak dalam berpikir kreatif. Keluarga sanagt besar peranannya dalam pengembangan kemampuan berpikir kreatif , orang tua sebaiknya memberikan dorongan agar anak mengembangkan kreativitasnya. Sekolah merupakan lingkungan kedua bagi anak, peranan guru sangat besar dalam mengembangkan kemampuan berpikir anak. Pada anak menginjak masa remaja berpikir kreatif lebih menekankan munculnya gagasan – gagasan baru, mengembangkan daya imajinasinya. Pada lingkungan kerja, seseorang yang mendapatkan pekerjaan sesuai dengan minatnya akan lebih bergairah bekerja, lebih mendorong untuk mengembangkan kemampuannya serta mewujudkan kreativitasnya. Untuk mendukung perkembangan tersebut diperlukan beberapa hal antara lain :
1. Mempunyai pendidikan yang mendukung kreativitas
2. Mempunyai keberanian kreatif, menolak sesuatu yang baku untuk menciptakan yang baru
3. Mempunyai peluang untuk menciptakan kreativitas
4. Mempunyai motivasi intelektual yang tinggi
5. Mempunyai kemampuan kognitif
6. Sikap yang bebas, mandiri dan percaya diri
9. Kreativitas dan Kewirausahaan
Pengertian kewirausahaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989 ) mempunyai arti yang sepadan denagn wiraswasta yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menemukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk menghasilkan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya.. Denagn demikian menjadi seorang wirausahawan harus memiliki kreativitas dan keberanian untuk tidak bergantung
22
kepada orang lain, keberanian menghadapi kondisi dan situasi disekitarnya, penuh rasa optimistis akan keberhasilan ide – ide yang dibuatnya. Wirausahawan sebagai seorang innovator mempunyai ciri – ciri sebagai berikut :
a. Penuh inisiatif dan mandiri
b. Mampu menentukan sikap mengahadapi lingkungannya
c. Ulet dan berani menanggung resiko
d. Memiliki usaha kuat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
10. Cara Pengukuran Kreativitas Untuk mengetahui tingkat kreativitas seseorang menurut Dedi Supriadi (1994) dapat dilakukan dengan 5 pendekatan :
a. Pendekatan Analisis Obyektif
Mengetahui kreativitas seseorang dengan mengukur hasil proses pemikiran kreatif berupa benda atau karya yang dapat dilihat wujud fisiknya. Semakin banyak produksi dan semakin tinggi kualitasnya serta orisinalitasnya menunjukkan tingakat kreativitas orang tersebut
b. Pendekatan Pertimbangan Subyektif
Menekankan pada pertimbangan – pertimbangan subyektif peneliti terhadap individu atau hasil kreatif yang dicapai. Semua itu dapat dicapai peneliti melalui sumber informasi , antara lain :
1. Menggunakan kamus tertentu, misal Kamus Biografi yang memuat tentang orang – orang kreatif.
2. Menggunakan sumber biografi, catatan sejarah dan antologi tentang orang yang kreatif dan produk kreatifnya.
3. Menggunakan keahlian pakar untuk menilai kreativitas orang tertentu sesuai dengan bidangnya.
4. Menggunakan kesepakatan umum antara para pakar dengan anggota masyarakat dalam menentukan daya kreativitasnya.
5. Menggunakan pertimbangan pengamat yang berwenang, guru, orang tua , dan teman sebaya untuk menilai kreativitas seseorang.
c. Menggunakan Inventory Kepribadian
Inventory adalah suatu alat yang berbentuk pernyataan atau pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh individu, sehingga dari jawaban dan responnya bisa diketahui apa yang dikehendaki inventory tersebut. Pengukurannya meliputi sikap, motivasi, minat, gaya berpikir dan kebiasaan berperilaku. Untuk mengungkap kepribadian yang kreatif digunakan Skala Sikap Kreatif, Skala Kepribadian Kreatif, Group Inventory for Finding Creative Talent, dll.
d. Menggunakan riwayat hidup atau biografi
Riwayat hidup atau biografi adalah catatan – catatan yang berisi perjalanan hidup seseorang baik yang ditulis sendiri maupun yang ditulis orang lain. Inventory biografi ini mengungkap tentang minat, hobi, kehidupan masa kecil serta pengalaman yang bermakna.
e. Dengan menggunakan tes kreativitas
Banyak digunakan oleh ahli psikologi, antara lain Munandar, Guilford, Torrance, dan Williams.
Tes kreativitas akan menghasilkan angka yang disebut angka kreativitas atau CQ ( Creativity Quotient ). Umumnya terdiri dari tes berbentuk verbal ( kemampuan penggunaan bahasa ) dan figural ( menggunakan gambar ). Tes kreativitas
23
menekankan keunikan dan perbedaannya dengan orang lain serta keaslian, keluasan, kelancaran, kerincian jawaban. Tes kreativitas yang terkenal adalah : Tes Kreativitas Verbal (ciptaan Munandar ) , The Torrance, Test of creativity Thinking ( ciptaan Paul Torrance ), Creativity Assesment Packet ( ciptaan Williams ) yang terdiri dari 2 macam yaitu Test of Divergent Thinking dan Test of Divergent Feeling.
D. Komunikasi Interpersonal
Beberapa pokok yang dibicarakan adalah mengenai hubungan interpersonal dan komunikasi.
1. Pengertian hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal mempunyai pengertian luas dan sempit.Dalam pengertian yang luas, hubungan interpersonal adalah interksi seseorang dengan orang lain tetapi hanya dalam organisasi kerja Hubungan interpersonal secara harfiah mencakup semua hubungan interaksi yang terjadi antara dua orang atau lebih, khususnya terjadi antara orang-orang dalam suatu organisasi kekayaan atau organisasi resmi/formal ( Higgins, 1982 ) Titik sentral hubungan interpersonal adalah manusia yang tidak lepas dalam hubungan dan interaksi dengan orang lain. Hubungan interpersonal mempunyai tujuan tertentu , yaitu untuk memelihara harmoni, saling mempengaruhi, mengubah sikap perilaku, dan sebagainya. Hubungan interpersonal dapat memperlancar komunikasi dengan mengembangkan segi-segi positif dari tabiat manusia. Secara kodrati, manusia tidak mungkin hidup sendiri. Manusia dilahirkan seorang diri namun dalam proses selanjutnya, ia membutuhkan manusia lain disekitarnya.Ini merupakan tanda bahwa manusia adalah makhluk social, yaitu makhluk yang hidup bersama. Komunikasi memegang peranan penting dalam upaya seseorang, kelompok, atau organisasi untuk mencapai tujuan. Fungsi utamanya menciptkan “pengertian”, alat untuk berinteraksi, menjalin hubungan dengan pihak tertentu dalam upaya pencapaian tujuan. Salah satu bentuk komunikasi adalah komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi yaitu komunikasi antar 2 orang dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan, contoh : face to face atau melalui telepon. Ciri khas komunikasi pribadi adalah sifatnya “ 2 arah dan timbal balik ”. Menurut Rogers, komunikasi antar pribadi dapat bersifat hemofili dan heterofili. Komunikasi bersifat homofili terjadi bila derajat pasangan perseorangan yang berinteraksi memiliki kesamaan sifat (kepercayaan, pendidikan, status sosial, dll). Sedang komunikasi bersifat heterofili terjadi bila derajat pasangan orang-orang yang berinteraksi yang berbeda dalam sifat-sifat tertentu. Komunikasi interpersonal dilakukan seseorang untuk tujuan pribadi maupun kepentingan kelompok atau organisasi. Komunikasi interpersonal bentuknya bervariasi antara lain konsultasi, lobby, pertemuan empat mata, negosiasi, dan sebagainya.
Proses komunikasi interpersonal menjadi efektif bila ada hubungan interpersonal yang baik. Hubungan interpersonal mempunyai tujuan tertentu yaitu untuk memelihara harmoni, saling mempengaruhi, mengubah sikap
24
perilaku, mampu mencegah timbulnya sikap-sikap konfrontatif, konflik fisik serta meredam hambatan-hambatan psikologis. Kehidupan bersama dalam kelompok menjadi penting untuk dapat memenuhi kebutuhan. 2. Komunikasi Interpersonal dan Pengembangan Diri Kehidupan manusia telah terintegrasikan dalam tata kehidupan yang mengglobal. Akibatnya terjadi kondisi saling ketergantungan dan persaingan antarmanusia, kelompok dalam masyarakat, dalam upaya memenuhi kebutuhan atau dapat berperan dan diakui eksistensinya. Secara individual manusia harus mampu mengembangkan dirinya, membina dan mengembangkan potensi dan kemampuan dirinya agar dapat beradaptasi dengan lingkungan dan berkembang. Untuk bisa lebih peka dan terbuka terhadap orang lain maka interaksi-hubungan komunikasi interpersonal harus dilakukan. Seseorang harus senantiasa berinteraksi dengan orang lain, menjalin dan membina hubungan yang harmonis dengan orang lain. Oleh karena itu komunikasi interpersonal mempunyai peranan penting. Menurut Gerungan (1991) ada 3 faktor yang mendasari terjadinya hubungan interpersonal yaitu imitasi, sugesti dan simpati. Imitasi terjadi jika seseorang menjalin hubungan dengan orang lain dengan mencontoh, meniru, menjadikan dia sebagai teladan. Sugesti dilakukan jika seseorang menjalin hubungan karena terpengaruh hubungan keadaan orang itu. Jika seseorang menjalin hubungan dengan orang lain karena perasaan tertarik, maka hubungan terjadi atas dasar simpati. Menurut Gerungan (1991) hubungan interpersonal berdasarkan faktor imitasi atau simpati lebih baik dibanding dengan sugesti. Jika seseorang melakukan hubungan interpersonal dengan baik dimana dia berada, maka dia akan mampu melakukan komunikasi interpersonal dengan baik pula. 3. Komunikasi Interpersonal dalam Organisasi dan Kegiatan Bisnis Tujuannya adalah untuk membentuk pengertian/pemahaman yang lebih mendalam terhadap sesuatu hal yang bersifat spesifik serta untuk tujuan tertentu yang sifatnya spesifik pula (contoh : konsultasi, lobby), untuk merubah sikap dan perilaku guna kelancaran pengambilan keputusan atau penyusunan program. Sedangkan tujuan yang lebih luasnya adalah untuk memperlancar jalannya perundingan/negosiasi, untuk menjalin kerjasama atau untuk menyelesaikan masalah atau sengketa.. Kenyataan menunjukkan keberhasilan pengambilan keputusan penyelesaian konflik lebih banyak karena peran lobby, demikian pula dalam hal pengembangan organisasi dan kegiatan bisnis. E. KOMUNIKASI 1. Pengertian komunikasi Ada tiga unsur dalam komunikasi yaitu: a. komunikator dan komunikan b. Informasi c. Media,alat,cara,metode penyampaian informasi Menurut Astrid{1997},komunikator adalah individu atau kelompok yang mengambil prakarsa ataupun yang sedang mengadakan komunikasi dengan individu atau kelompok sasaran yang lain.Sedangkan komunikan adalah obyek kegiatan informasi.
25
Menurut onong{1981}menyatakan informasi adalah nama suatu kegiatan pengawasan terhadap apa yang ditukar dan menukarkan dengan dunia luar. 2. Proses terjadinya komunikasi Menurut Onong{1981},komunikasi dibagi menjadi komunikasi verbal dan komunikasi non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan lambang bahasa. Sedangkan komunikasa non verbal adalah komunikasi dengan jalan yang menyangkut gerak-gerik {gesture}, sikap{posture},ekspresi muka{facial Expression},pakaian yang bersifat simbolik {symbolic clothing}. 3. Cara-cara agar komunikasi efektif dalam komunikasi massa a.Pesan harus dirancangkan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian komunikan. b.Pesan harus menggunakan lambang-lambang dan tertuju pada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan sehingga sama-sama mengerti. c.Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan. d.Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan pribadi tadi. e.Perlu mengetahui waktu yang tepat untuk pesan bahasa yang dipergunakan supaya pesan dapat dimengerti. -Dua faktor pada diri komunikator yaitu adanya kepercayaan kepada komunikator dan daya tarik komunikator. 4. Cara-cara agar komunikasi efektif didalam organisasi a.Saluran komunikasi harus diketahui secara pasti. b.Saluran komunikasi harus diusahakan sependek mungkin. c.Harus ada saluran dalam komunikasi. d.Setiap komunikasi harus melalui saluran yang lengkap. e.Sumber komunikasi harus dapat dipercaya. f.saluran komunikasi tidak boleh diselingi. 5. Hambatan-hambatan dalam komunikasi - Hambatan komunikasi bersifat obyektif dan subyektif.Hambatan yang bersifat obyektif adalah gangguan dan halangan jalannya komunikasi yang tidak disengaja oleh pihak lain,sedangkan hambatan subyektif adalah suatu hambatan yang sengaja dibuat oleh orang-orang lain. - Hambatan dalam komunikasi yang lain yaitu: norse{gangguan},interest{kepentingan},motyivasi dan prasangka{prejudice} - Gangguan{noise} ada 2 macam: a.Gangguan mekanik,merupakan gangguan yang bersifat fisik. b.Gangguan semantik,merupakan kekacauan mengenai pengertian istilah atau konsep yang terdapat pada komunikator. 6. Bentuk komunikasi - Komunikasi dibagi tiga yaitu komunikasi personal,komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. a.Komunikasi Personal Komuniksai ini meliputi komunikasi interpersonal yang merupakan komunikasi antar pribadi yaitu komunikasi antara dua orang,dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan.komunikasi jenis ini dengan cara berhadapan muka{face to face}dan dapat melalui telepon.Ciri khas komuni- kasi ini adalah sifatnya dua arah dan timbal balik.
- Menurut Rogers,komunikasi antar pribadi dibagi menjadi homofili dan hetero fili. Homofili adalah istilah yang menggambarkan derajat pasangan perorangan
26
yang berinteraksi yang memiliki kesamaan sifat seperti kepercayaan,nilai kependidikan,status sosial.Sedangkan heterofili adalah derajat pasangan orang-orang yang berinteraksi yang berbeda dalam sifat-sifat tertentu. - Proses yang mempengaruhi penafsiran kita terhadap stimuki adalah berpikir dalam berpikir melibatkan proses yaitu sensasi,persepsi, dan memori. - Sensasi berarti alat penginderaan yang menghubungkan organisme dengan lingkungan. - Persepsi adalah pengalaman tentang obyek,peristiwa yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. - Memori melalui tiga proses yaitu: a. Rekaman adalah pencatatan informasi melalui reseptor indra dan sirkuit syaraf interna. b. Penyimpanan,menentukan berapa lama informasi berada bersama kita. c. Panggilan adalah menggunakan informasi yang disimpan. b.Komunikasi kelompok - Komunikasi kelompok adalah komunikasi seseorang atau komunikator dengan sejumlah orang {komunikan} yang berkumpul bersama-sama dalam bentuk kelompok. - Menurut jumlahnya, kelompok bisa kecil maupun besar. - Kelompok kecil adalah kelompok komunikasi yang dalam situasi komunikasi terdapat kesempatan untuk memberi tanggapan secara verbal. - Jadi kelompok adalah sejumlah orang yang mempunyai kesatuan psikologi, interaksi dan semacamnya. c.Komunikasi Massa - Komunikasi massa yaitu komunikasi melalui media masssa modern,misalnya melalui surat kabar,film,dan siaran radio. - Menurut Luthans{1973}ada 6 sistem hubungan komunikasi dalam organisasi yaitu: a. Hubungan serial yaitu keadaan dimana satu bagian organisasi hanya mempunyai hubungan dengan satu bagian lain yang berdekatan. b. Hubungan radial yaitu dimana satu bagian dapat berkomunikasi dengan lebih dari satu bagian yang lain. c. Hubungan sirkuler,struktur ini mendorong terjadinya komunikasi yang terbuka dan partisipasi yang maksimal. d. Komunikasi bentuk-bentuk komunikasi dari tiga struktur diatas yaitu radial sekuler. e. Serial-radial f. Serial-sirkular-radial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar